Minggu, 28 Juli 2013

Perkumpulan Cocor Bebek Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴͡◦°˚

"Vita! Ih, tunggu!" seru Jihan.
"Kantin?" tawarku.
"Bukan! Ayo, ikut aku!" Jihan menarik tanganku.
"Kemana?" tanyaku ditengah-tengah lari pendekku.
"Shut up!" seru Jihan, aku hanya mencibir.

Kami sampai di perpustakaan. Disana, telah duduk dengan manisnya seorang cowok yang tengah membaca. Cowok itu berkacamata kira-kira Minus 2, ia berponi dan tampak serius membaca bacaannya. 

"Ada apa dengan cowok itu, Jihan?" tanyaku sebal.
"Ikh, kamu nggak ngerti, ya? Dia anak baru dari Singapura, tahu!" omel Jihan, mataku terbelalak.
"Y-yang... dari Singapore? Itukah? Yah... Kok cowok sih?" dengusku.
"Tenang! Kata Cindy, dia itu kayak banci! Jadi, nggak apa-apa kalau kita ajak dia ke Rumah Boneka!" bisik Jihan, aku terkikik.
"Kayak banci gimana? Malah, kelihatannya dia galak." jawabku.
"Ikh, tulalit banget sih? Semua barangnya berwarna pink!" jelas Jihan yang mulai gereget.
"Oh ya? Masa? My God!" ledekku, wajah Jihan merah padam.
"Oke oke, peace!" aku menyerah, takut nenek sihir didepanku ini ngamuk. Buahahaha! xD
"Jadi, apa rencanamu?"
"Rencana apaan? Aku cuman  ngasih info, tempe!" suaranya agak tinggi, hingga cowok tadi menoleh. Ups! Kamu sih, Jihan-_-

Kami saling diam, berharap cowok itu kembali melanjutkan membacanya. Namun, meleset! Anak itu malah beranjak menuju luar perpustakaan! Kacau deh! Aku mengisyaratkan pada Jihan untuk segera kabur. Kalau tidak, mau ditaruh mana mukaku? Huh! (―˛―“)

"Gimana sih? Mumpung dia berhenti membaca! Jadi, kita bisa kenalan dan ajak dia kepameran boneka!" omel Jihan.
"APA?!" aku memelototi Jihan, kali ini, Jihan yang ketakutan.
"E-eh, i-iya... ya?" mohon Jihan.
"Ehem, ehem." aku berdehem dan memandang Jihan nakal.
"Jadi, kamu...." ucapanku terpotong oleh bungkaman Jihan.
"Ikh, apaan sih? Sudahlah! Ayo!" Jihan menarik tanganku kembali kekelas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar