Minggu, 28 Juli 2013

Putri Cocor Bebek

Namaku Putri Cobe (Baca: Kobe). Istanaku berada di Negeri InYourDream, kalian tak akan menemukan istana megahku ini. Istanaku menyediakan semuuanya! Semua permintaan dari yang biasa hingga yang mustahil, terkabulkan! Tuhan yang menciptakan Negeri ini. Negeri ini beda alam dengan alam kalian. Negeri ini berada di Akhirat *Yeee, kirain-_-*

"Yang Mulia Tuan Cantikku Putri Cobe *Panjang amat sebutannya._.* ada tamu!" seru pelayanku.
"PERGI!" bentakku.
"T-tapi, tamu itu bernama Kim Taeyeon dari alam dunia." pelayan itu memberi alasan.
"APA?! Negeri dunia? A-apakah aku bermimpi?" seruku girang.
"Cerita inikan mimpi, putri-_-v" #Plakk
"Terserah!! Tapi, suruh Kim Taeyeon untuk masuk!" seruku yang hyperball girangnya.

5 Menit Kemudian...

"Yang Mulia..." Kim Taeyeon memberiku sebuah hormat.
"Izinkan saya memperkenalkan diri! Nama saya Kim Taeyeon dari Kore *Eaaa* dan ingin meliput Negeri ini." ujarnya meminta izin.
"Meliput itu apaan?" tanyaku lugu. Aku bingung!
"Meliput itu adalah... Membuat file atau catatan." jawab Kim Taeyeon gugup.
"Silakan! Bolehkah aku memanggilmu Kim?" tanyaku.
"Eh, umm, panggil saya Taeyeon!" jawabnya, aku menangguk.

Taeyeon kuberi minuman Jus Susu *Emang ada?._.* kesukaanku. Taeyeon tampak sangat menikmati! Ya ampun! Dia tampak kelaparan. Kubuka mulutku untuk bertanya..

"Apakah kamu lapar, Kim?" tanyaku.
"Eh, kok Kim sih-_- Eh, iya, lapar, yang mulia!" jawabnya.
"Kamu marah padaku karena memanggilmu Kim?" tanyaku sebal.
"T-tidaaak...." jawabnya dusta.

Aku meliriknya curiga. Ia tampak gelisah dan mengutak-atik sesuatu ditangannya. Saat kutanya benda apa itu, dia menjawab, itu adalah handphone. Aku berpikir, bagaimana Kim Taeyeon bisa sampai ke negeri InYourDream? Apakah dia sudah meninggal? Penasaran, namun, kuurungkan niatku untuk bertanya.

Im Yoon Ah, koki terbaikku datang membawakan Chicken Surga-mayyo dan Sambal Pedas-neraka.

"YOONA!" seru Kim Taeyeon girang.
"T-Taeyeon?? Itukah kamu??" tanya Im Yoon Ah.
"Ya, ini aku!!" Kim Taeyeon memeluk Yoona gembira.
"Kim, serius!" bentakku. Kim Taeyeon terdiam.
"Pilih Ayam atau Sambal?"
"Sambal!" jawab Taeyeon.
"Kalau begitu! Kembalilah keneraka, dasaarr!" aku mendorong Taeyeon menuju pintu neraka.
"Kau apakan temanku? Dulu, kami sahabat dan membentuk Group Girls Generations! Dan dia wanita baik-baik!" omel Yoona.
"Tahukah kamu? Tak mungkin manusia sampai di negeri kita! Kita hanyalah arwah-arwah, Yoona! Sadarlah! Dia adalah setan yang menyamar menjadi sahabat tersayangmu! Jangan tertipu!" pesanku.
"Lalu, mengapa aku bisa ada disini? Aku dan Taeyeon kan masih hidup!" tanya Yoona heran.
"Lalu? Ini apa dooong?" tanyaku.
"Namanya juga Negeri InYourDream, alias, Negeri Dalam Mimpimu! Hahaha...." Yoona menghilang dan kembali ke bumi. Tampak ia bertemu dengan Taeyeon, sahabat aslinya.
"Lalu... lalu..." aku masih bingung!!

Tiba-tiba, ada yang mengguncang-guncangkan tubuhku. Kuharap bukan orang jahat *Ya ampun-_-* dan ternyataaa....

"WOY, COCOR BEBEK! BANGUN! UDAH SIANG!" suaranya begitu memekakkan telinga.
"Aish, kakak..." aku memegangi telingaku.
Oooh, ternyata, itu hanya mimpi! Dan, Putri Cobe itu kepanjangan dari Putri COcor BEbek. Cocor Bebek kan tanaman kesukaanku.-. Oh My God! Senangnya bisa bertemu SNSD! Tapi, kenapa harus tentang akhirat ya? Ah, serah-serah penulis dong! :P

Perkumpulan Cocor Bebek Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴͡◦°˚

"Vita! Ih, tunggu!" seru Jihan.
"Kantin?" tawarku.
"Bukan! Ayo, ikut aku!" Jihan menarik tanganku.
"Kemana?" tanyaku ditengah-tengah lari pendekku.
"Shut up!" seru Jihan, aku hanya mencibir.

Kami sampai di perpustakaan. Disana, telah duduk dengan manisnya seorang cowok yang tengah membaca. Cowok itu berkacamata kira-kira Minus 2, ia berponi dan tampak serius membaca bacaannya. 

"Ada apa dengan cowok itu, Jihan?" tanyaku sebal.
"Ikh, kamu nggak ngerti, ya? Dia anak baru dari Singapura, tahu!" omel Jihan, mataku terbelalak.
"Y-yang... dari Singapore? Itukah? Yah... Kok cowok sih?" dengusku.
"Tenang! Kata Cindy, dia itu kayak banci! Jadi, nggak apa-apa kalau kita ajak dia ke Rumah Boneka!" bisik Jihan, aku terkikik.
"Kayak banci gimana? Malah, kelihatannya dia galak." jawabku.
"Ikh, tulalit banget sih? Semua barangnya berwarna pink!" jelas Jihan yang mulai gereget.
"Oh ya? Masa? My God!" ledekku, wajah Jihan merah padam.
"Oke oke, peace!" aku menyerah, takut nenek sihir didepanku ini ngamuk. Buahahaha! xD
"Jadi, apa rencanamu?"
"Rencana apaan? Aku cuman  ngasih info, tempe!" suaranya agak tinggi, hingga cowok tadi menoleh. Ups! Kamu sih, Jihan-_-

Kami saling diam, berharap cowok itu kembali melanjutkan membacanya. Namun, meleset! Anak itu malah beranjak menuju luar perpustakaan! Kacau deh! Aku mengisyaratkan pada Jihan untuk segera kabur. Kalau tidak, mau ditaruh mana mukaku? Huh! (―˛―“)

"Gimana sih? Mumpung dia berhenti membaca! Jadi, kita bisa kenalan dan ajak dia kepameran boneka!" omel Jihan.
"APA?!" aku memelototi Jihan, kali ini, Jihan yang ketakutan.
"E-eh, i-iya... ya?" mohon Jihan.
"Ehem, ehem." aku berdehem dan memandang Jihan nakal.
"Jadi, kamu...." ucapanku terpotong oleh bungkaman Jihan.
"Ikh, apaan sih? Sudahlah! Ayo!" Jihan menarik tanganku kembali kekelas.